Pasar Jatinegara merupakan sebuah pasar yang tergolong pasar besar yang
berada di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur. Pasar ini berdekatan dengan
Pusat Grosir Jatinegara, SMP Negeri 14 Jakarta dan Stasiun Jatinegara.
Pasar ini dahulu bernama Mester Passer (Pasar Mester) dan pasar ini di
lalui oleh Trem Batavia. Pasar ini juga disebut Pasar Kamis karena
dahulu pasar ini dibuka setiap hari kamis. Pada masa penjajahan Belanda,
Jatinegara merupakan pusat dari kabupaten yang dikenal sebagai Meester
Cornelis. Kabupaten Jatinegara saat itu meliputi Bekasi, Cikarang,
Matraman dan kebayoran. Nama Meester Cornelis diganti menjadi Jatinegara
pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1942.
Meskipun demikian, nama
Jatinegara yang berarti ‘negara sejati’ itu sudah dipopulerkan oleh
Pangeran Ahmad Jayakarta saat beliau mendirikan perkampungan Jatinegara
Kaum di wilayah Pulo Gadung, Jakarta Timur. Versi lain mengatakan bahwa
nama Jatinegara diadaptasi dari banyaknya pohon jati yang masih
ditemukan di kawasan tersebut pada masa pendudukan Jepang, sehingga nama
Meester Cornelis diganti menjadi Jatinegara. Pada pertengahan abad ke
17, Belanda memberikan izin pembukaan hutan di sebuah kawasan yang
jaraknya kira-kira 15-20 kilometer dari Batavia kepada Cornellis Senen
(seorang guru agama Kristen).
Cornellis Senen adalah seorang keturunan Portugis yang berasal dari
Lontor, Pulau Banda. Dia mampu berkhotbah dalam bahasa Melayu maupun
Portugis (Kreol). Cornellis Senen biasa dipanggil Meester yang berarti
tuan guru. Konon beliau ditolak oleh panitia ujian saat beliau ingin
menempuh ujian untuk menjadi seorang pendeta pada tahun 1657. Bisa jadi
beliau ditolak karena beliau bukan asli keturunan Belanda. Namun
demikian, beliau diberi hak untuk membuka hutan dan menebang pohon jati
di tepi sungai Ciliwung. Hutan yang dibukanya kini menjadi daerah padat
penduduk yang dikenal sebagai Jatinegara. Nama Meester sendiri
diabadikan menjadi Pasar Meester. (Sumber: Wikipedia)
Pasar Lama Jatinegara atau lebih dikenal dengan Pasar Mester,
merupakan pusat ekonomi bagi warga Jatinegara. Pasar Lama Jatinegara
mempunyai banyak deret bangunan dimana dulunya dikenal dengan bangunan
Belanda, dan sebagian masih kokoh berdiri namun sedikit kusam karena
tidak terurus dengan baik. Di sekitar pasar tersebut juga terdapat
pedagang-pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya mulai dari pukul
7 pagi hingga pukul 6 sore.
Pasar ini menjual berbagai macam yang
dibutuhkan masyarakat, mulai dari kebutuhan sandang sampai pangan. Mulai
dari kebutuhan akan busana sampai kuliner. Barang-barang yang dijual di
pasar ini tentu saja secara harga lebih murah dibandingkan tempat
lainnya yang menjual secara eceran. Banyak pedagang yang berjualan di
sini berjualan secara grosiran maupun satuan. Membeli secara grosiran
tentunya lebih menguntungkan karena selisih harga yang cukup jauh
dibandingkan membeli dengan harga eceran. Mau cari peralatan dapur,
jangan khawatir di tempat ini anda akan menemukan peralatan dapur yang
anda butuhkan. Karena cukup banyak pedagang yang menjual aneka peralatan
dapur di bagian sebelah kanan pasar yang menuju pintu keluar. Mau beli
mainan anak juga ada di pasar ini.
Nah bagi yang akan menikmati kuliner
ada juga pedagang yang menjual kue-kue jajanan pasar sampai kue-kue yang
sudah cukup langka macam Kue Rangi maupun Bandros. Namun sebegitu
vitalnya peran Pasar Regional Jatinegara ini tidak dikelola dengan baik,
menurut pengamatan saya ada beberapa faktor yang harusnya sudah
dibenahi sejak lama yakni masalah tata kelola perparkiran yang semeraut.
Banyak kendaraan yang tak tertampung di parkiran pasar ini memunculkan
parkir liar disepanjang jalan utama yang menyebabkan kemacetan pada
jam-jam sibuk seperti di pagi hari maupun sore hari. (Roy)
ALAMAT |
Alamat : Jl. Pasar Barat Bali Mester Jatinegara, Jakarta Timur Jam Buka : Setiap Hari 05:00-18:00 Wib |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar