Bersaing Dengan Waktu
Kita tentu masih ingat beberapa tahun lalu pemerintah sempat
mengeluarkan program untuk mengkonversi minyak tanah ke bahan baku
lainnya berupa gas, banyak yang awalnya tidak setuju dengan program ini
tetapi akhirnya merasakan manfaatnya juga dari program ini. Secara
langsung program ini tentu saja sangat berdampak kurang positif pada
tingkat produksi kompor yang mempergunakan bahan bakar minyak tanah dan
harus digantikan oleh jenis kompor baru yang memperggunakan gas sebagai
bahan pembakarannya.
Bicara tentang kompor minyak benda yang satu ini
banyak di jumpai di pasar-pasar tradisional, tetapi bila anda ingin
memilih berbagai macam jenis serta ukuran kompor dapat menyambangi
tempat yang terkenal menjajakan kompor dan benda masak-memasak lainnya
yang terletak di Jl. Dewi Sartika Raya tepatnya di bawah jembatan
Cawang. Tempat yang dulunya khusus menjual kompor ini sudah sangat
terkenal rupanya dikalangan masyarakat Jakarta.
Memang tempat ini dikenal sebagai Pasar Kompor dan Panci, tetapi karena
produksi kompor minyak tanah menurun drastis beberapa tahun lalu para
pedagang tempat ini berspekulasi untuk membuat jenis barang lain untuk
dapat bertahan berdagang di tempat ini. Bila kita datang ke tempat ini
dari kejauhan sudah terlihat kilauan yang berasal dari pantulan sinar
bahan wajan yang terbalut alumunium.
Di pasar ini dapat kita temui aneka
peralatan memasak mulai dari kompor minyak, wajan penggorengan dari
ukuran terkecil sampai dengan yang terbesar, wadah panci untuk mengukus
seperti miliknya pedagang bak pau, kaleng krupuk, aneka cetakan kue,
oven jongkok, panci sup besar seperti miliknya tukang bakso, ventilator
udara, bahkan sampai kubah masjid juga ada lho di sini.
Ketika berada di
sana saya cukup tertarik dengan benda berbentuk kotak ada yang besar
dan kecil juga, sepengetahuan saya benda ini mirip dengan kepunyaan ibu
saya di rumah yang berfungsi sebagai pemanggang dan sewaktu saya kecil
sering dipakai untuk membuat kue bolu. “Oh itu namanya oven jongkok,”
kata salah satu penjual, meskipun sekarang seiring perkembangan jaman
yang semakin modern benda yang satu ini tidak lagi menjadi pilihan utama
karena ada benda lain bernama oven microwave yang menjadi idola baru,
tetap saja ada yang mencari benda yang satu ini kok.
Meskipun di terpa kemajuan jaman tetap saja beberapa kalangan masyarakat
yang masih mempergunakan alat-alat memasak seperti oven jongkok ini
buktinya penjualannya cukup bagus di tempat ini, hal-hal semacam ini
yang membuat semangat para pedagang tumbuh kembali meskipun berat memang
bersaing dengan barang-barang untuk keperluan masak keluaran pabrik
yang kualitasnya amat baik.
Di Pasar Panci dan kompor Cawang ini ada
sekitar 20 an pedagang yang sudah berdagang di area ini di atas 30
tahunan lebih, bahkan banyak juga pedagang yang turun-temurun bergelut
di usaha kebutuhan dapur ini. Pelanggan dari tempat ini datang tidak
hanya dari perorangan seperti beberapa ibu-ibu yang sengaja datang
untuk membeli kebutuhan dapurnya, menurut keterangan dari mereka harga
di sini lebih murah dari tempat lain dan banyak pilihannya juga, selain
perorangan pelanggannya juga banyak datang dari pengusaha pedagang kaki
lima serta restoran yang membutuhkan alat-alat masak.
Selain menjual
pedagang di Cawang ini juga menerima pesanan berupa pembuatan aneka
barang yang harganya disesuaikan dengan bahan serta tingkat kesulitan
pengerjaannya. Tempat yang kurang memadai bila di ukur dari tempat untuk
parkir yang tidak ada menjadi salah satu kekurangan dari tempat ini
maklum saja bila anda membawa kendaraan roda empat harus mencari tempat
lain untuk memarkirkan kendaraan, dan hampir tidak mungkin bila
memarkirkan kendaraan di depan toko-toko tersebut karena akan
menyebabkan kemacetan nantinya. (Roy)
ALAMAT |
Alamat : Jl. Dewi Sartika Raya, Cawang, Jakarta Timur
Jam Buka : Setiap Hari 07:00-18:00 WIB
|